BANTUL, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Bantul akan segera memasarkan rumah susun sederhana atau rusunawa kepada masyarakat. Dengan perkiraan tarif Rp 150.000-Rp 200.000, rusunawa diprioritaskan bagi masyarakat Bantul khususnya mereka yang belum memiliki rumah dan selama ini tinggal tidak menetap.
Rusunawa dibangun di Dusun Glugo, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon pada lahan seluas 1,3 hektar. Bangunan yang terdiri 198 kamar tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 22 miliar.
"Proses pembangunannya sudah selesai. Tinggal penyempurnaan kecil-kecil saja. Kemungkinan dalam waktu dekat akan kami pasarkan," kata Suprihana, tim teknis rusunawa Dinas Pekerjaan Umum Bantul, Selasa (11/8).
Luas tiap kamar bangunan empat lantai tersebut berkisar 24 meter persegi. Tiap kamar memiliki dapur dan tempat tidur. Besarnya tarif sewa tergantung kategori lantainya. Semakin ke atas, sewannya semakin murah.
Sampai saat ini panitia masih menunggu peraturan daerah adan peraturan bupati yang secara resmi mengatur tarif sewa. "Sebagai ancer-ancer kami menawarkan tarif Rp 200.000 untuk kamar lantai II, Rp 175.000 untuk lantai III, dan Rp 150.000 untuk lantai IV. Khusus lantai I berisi fasilitas umum jadi tidak ada kamarnya," ujarnya.
Suprihana menambahkan, rusunawa akan diprioritaskan bagi warga Bantul di daerah perbatasan dengan Kota Yogya yang belum memiliki tempat tinggal tetap. "Kalau kebutuhan Bantul sudah tercukupi baru kami pasarkan ke luar daerah," katanya.
Edisi Spesial
"Rumah Siap Bangun 800 Juta-an di Jogja Barat"
"Beli Tanah Gratis Rumah Minimalis Modern"
"Rumah Siap Huni Tersedia 4 Tipe dengan Harga Terjangkau dan Bisa KPR"